Kamis, 01 Desember 2011

5 Cara JEPANG Menjadi Negara MAJU

1). Mutu Pendidikan Disana



Compulsory Education di Jepang dilaksanakan dengan prinsip memberikan akses penuh kepada semua anak untuk mengenyam pendidikan selama 9 tahun (SD dan SMP) dengan menggratiskan tuition fee, dan mewajibkan orang tua untuk menyekolahkan anak (ditetapkan dalam Fundamental Law of Education). Untuk memudahkan akses, maka di setiap distrik didirikan SD dan SMP walaupun daerah kampung dan siswanya minim (per kelas 10-11 siswa). Orang tua pun tidak boleh menyekolahkan anak ke distrik yang lain, jadi selama masa compulsory education, anak bersekolah di distrik masing2. Tentu saja mutu sekolah negeri di semua distrik sama, dalam arti fasilitas sekolah, bangunan sekolah, tenaga pengajar dengan persyaratan yang sama (guru harus memegang lisensi mengajar yang dikeluarkan oleh Educational Board setiap prefecture). Oleh karena itu mutu siswa SD dan SMP di Jepang yang bersekolah di sekolah negeri dapat dikatakan `sama`, sebab Ministry of Education menkondisikan equality di semua sekolah. Saat ini tengah digalakkan program reformasi yang memberi kesempatan kepada sekolah untuk berkreasi mengembangkan proses pendidikannya, tetapi tetap saja dalam pantauan MOE.

Di tingkat SMP dan SMA, sama seperti di Indonesia, ada dua kali ulangan, mid test dan final test, tetapi tidak bersifat wajib atau pun nasional. Di beberapa prefecture yang melaksanakan ujian, final test dilaksanakan serentak selama tiga hari, dengan materi ujian yang dibuat oleh sekolah berdasarkan standar dari Educational Board di setiap prefektur. Penilaian kelulusan siswa SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tapi akumulasi dari nilai test sehari2, ekstra kurikuler, mid test dan final test. Dengan sistem seperti ini, tentu saja hampir 100% siswa naik kelas atau dapat lulus.

Selanjutnya siswa lulusan SMP dapat memilih SMA yang diminatinya, tetapi kali ini mereka harus mengikuti ujian masuk SMA yang bersifat standar, artinya soal ujian dibuat oleh Educational Board di setiap prefektur. Di Aichi prefecture, SMA-SMA dikelompokkan dengan pengelompokan A, B. Pengelompokan tersebut dibuat dalam proses memilih SMA. Setiap siswa dapat memilih satu sekolah di kelompok A dan satu sekolah di kelompok B. Jika si siswa lulus dalam kelompok A, maka secara otomatis dia gugur dari kelompok B. Dalam memilih SMA, siswa berkonsultasi dengan guru, orang tua atau disediakan lembaga khusus di Educational Board yang bertugas melayani konsultasi dalam memilih sekolah. Ujian masuk pun hampir serentak di seluruh jepang dengan bidang studi yang sama yaitu, Bahasa Jepang, English, Math, Social Studies, dan Science. Di level ini siswa dapat memilih sekolah di distrik lain.

Seperti dipaparkan di atas, siswa SMA tidak mengikuti ujian kelulusan secara nasional, tetapi ada beberapa prefecture yang melaksanakan ujian. Penilaian kelulusan siswa berbeda di setiap prefecture. Mengingat angka Drop out siswa SMA meningkat di tahun 1990-an, maka beberapa sekolah tidak mengadakan ujian akhir, jadi kelulusan hanya berdasarkan hasil ujian harian.

Untuk masuk universitas, siswa lulusan SMA diharuskan mengikuti ujian masuk universitas yang berskala nasional. Ini yang dianggap `neraka` oleh sebagian besar siswa SMA. Sebagian dari mereka memilih untuk belajar di juku (les privat, seperti di Indonesia) untuk dapat lulus ujian masuk universitas. Ujian masuk PT dilakukan dua tahap. Pertama secara nasional- soal ujian disusun oleh Ministry of education, terdiri dari lima subject, sama seperti ujian masuk SMA-, selanjutnya siswa harus mengikuti ujian masuk yang dilakukan masing2 universitas, tepatnya ujian masuk di setiap fakultas. Skor kelulusan adalah akumulasi ujian masuk nasional dan ujian di setiap PT. Seperti halnya di Indonesia, skor hasil UMPTN tidak diumumkan, tetapi jawaban ujian diberitakan via koran, TV atau internet, sehingga siswa dapat mengira2 sendiri berapa total score yg didapat. Siswa yang memilih Universitas dg skor tinggi, tapi ternyata skornya tidak memdai, dapat mengacu ke pilihan universitas ke-2. Namun jika skornya tidak mencukupi, maka siswa tidak dapat masuk Universitas. Selanjutnya dia dapat mengikuti ujian masuk PT swasta atau menjalani masa ronin (menyiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk di tahun berikutnya) di prepatory school (yobikou)

Penilaian mutu pendidikan di Jepang, dengan kata lain dilakukan dengan menstandarkan ujian masuk SMA dan PT, tentu saja sistem ini bisa berjalan karena pemerintah di Jepang pun berusaha maksimal untuk menyamakan kondisi public education-nya, dalam arti menyediakan infra struktur yang sama untuk setiap jenjang pendidikan di daerah.

Saat ini gaung autonomy daerah makin kencang di Jepang, seberapa besar tarik ulur antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam sektor pendidikan menjadi salah satu pengamatan yang menarik bagi saya pribadi. Nuansa kebebasan untuk mengembangkan pendidikan berdasarkan potensi dan karakter daerah sangat kental terlihat ketika saya mengunjungi sekolah-sekolah di Jepang

2.Low Romance (Sedikit Dalam Hal Cinta)














Nah Ini Diaa,, Kalian Pasti Ngerasaiin Kaya Gini Juga Kan??  Hahaha , Tapi Di Jepang  Orang Atau Anak Remaja Tidak Mencari Jati Diri Untuk Menemukan Seorang Pendamping (GirlFriend Or BoyFriend).  Mereka Malah Memikirkan Masa Depan Dan Mencoba Jauh Lebih Maju Dari Hari Sekarang. Contohnya Ada Seorang Remaja Berusia 18Thn Yang Sudah Menjadi Dokter (Waw, Muda Bangett) Tapi Sayang Lupa Namanya Saya.. Heheheh (Maaf) dan yang lebih Saya Kaget Denger-denger Kalo Mau Nikah Di Sana Malah Dibiayain Hidupnya Sama Pemerintah Jepang.
tapi menurut pengamatan saya perlu ditanamkan oleh pribadi-pribadi remaja Indonesia agar lebih mengutamakan ilmu atau pendidikan (^__^)

3.Tingkat IQ


Kemajuan Jepang yang cepat dan pesat disebabkan keberhasilan bangsa Jepang mengelola tiga kecerdasan bangsa, yaitu mengembangkan kecerdasan intelektual (develop the IQ), menumbuhkan kecerdasan emosional (growth the EQ), dan menanamkan kecerdasan spiritual (internalisation the SQ). Pengembangan kecerdasan intelektual bangsa Jepang dilakukan melalui sistem pendidikan yang konsisten dan bermutu. Penumbuhan kecerdasan emosional berlangsung secara mudah karena Jepang merupakan negara yang benar-benar “satu nusa”, “satu bangsa”, dan “satu bahasa”. Penananam kecerdasan spiritual sangat dipengaruhi oleh semangat Bushido yang sangat asketik, berdisiplin tinggi, dan menjunjung tinggi kode etik dan tata krama dalam kehidupan. Tradisi dan budaya Jepang yang sudah terbiasa dan turun-temurun menanamkan kecerdasan spriritual dengan metode Repetitive Magic Power (RMP), menjadikan Jepang sebagai bangsa yang memiliki kepribadian luhur.


4.Tingkat Kreativitas



kenal sama robot Asimo? (keren y gan) ya Asimo... salah satu hasil kreativitas mereka,mereka anak-anak Negri Matahari Terbit.Asimo, ya Asimo adalah robot humanoid yang dibuat oleh Honda. Dengan tinggi 130 sentimeter dan berat 54 kilogram, penampilan robot ini menyerupai seorang astronot dengan baju astronotnya yang membawa ransel. ASIMO dapat berjalan dengan dua kaki dengan gaya berjalan yang menyerupai manusia hingga kecepatan 6 km/jam. ASIMO diciptakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Honda Pusat Penelitian Teknik Fundamental Wako di Jepang. Model yang sekarang merupakan versi sebelas, semenjak dimulainya proyek ASIMO pada 1986.

Menurut Honda, ASIMO merupakan akronim untuk "Advanced Step in Innovative MObility"(Langkah besar dalam pergerakan inovatif). Pernyataan resmi Honda tersebut bertentangan dengan persepsi umum yang mengira bahwa kata "ASIMO" berasal dari nama penemu Tiga Hukum Robotik, Isaac Asimov. Selain itu, dalam bahasa Jepang, pelafalan "ashimo" bisa berarti "kaki juga"


5.Hard Work (Kerja Keras)


Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan

² Unique Things Smelling In INDONESIA Foreign Affairs

1. City of "Tempe" in Arizona, USA
Tempe is a city in Maricopa County, Arizona, United States, with a population of 175,523 in 2008. Tempe is located in the East Valley of Phoenix Metropolitan Area, bordered by Phoenix and Guadalupe to the west, in north Scottsdale, Chandler in the south, and Mesa to the east. Tempe is the location of corporate headquarters of U.S. Airways Group, and the campus of Arizona State University's oldest and largest.

2.
Football Players Named Karel "bald" in the Republic Koruna
Karel bald (born January 28, 1980) is a football player from the Czech Republic and played as a midfielder. He currently plays for FC Red Bull Salzburg and the national football team Czech Republic.
3. River "Crazy" in Arizona, USA
Mad River is a tributary of the Colorado River, its length 650 miles (1044 kilometers) located between New Mexico and Arizona.


 
4.Taman Indonesia at Parc Paradisio Conservation Park, Brugelette, Belgium
Indonesia's first park in Europe is located in Parc Paradisio, Brugelette, Belgium. Indonesia large complex 5-hectare park is indeed rare, unique at the same time special, not only for society but for the citizens of Europe Indonesia in Europe. In this park there Buwana Shanti Puri Agung, in Bali for the actual size, standing on terraced rice paddies in Ubud style.

It is also equipped with a large replica of the towering temples of Prambanan, as well as large boulders lined up behind the style of Gunung Kawi temple walls.

In front of the gate looks Toraja House, a replica of Borobudur temple and the back looks traditional houses of East Nusa Tenggara, lined encircling the garden. It was embellished with a variety of statues, old tree roots, and stem wood of large trees, which has become a fossil of Banten.
5. Roads and Road Jakarta Soekarno in Morocco
If there is a street named in Jakarta, Casablanca, a city famous in Morocco, then in Morocco there are also street names smelled Indonesia. Unmitigated name the first president of Indonesia, Sukarno, 'note' to the name of the street in Morocco. Also there Jalan Jakarta

Jalan Kartini in the Netherlands
On 21 April, the Dutch did not commemorate Kartini Day, as in Indonesia. Nevertheless Kartini's name was known in Dutch as a fighter for women's rights.

Even some Dutch cities have a street name RA. Kartini.

Utrecht
Jalan RA Kartini in Utrecht or Kartinistraat located in quiet area with housing slick and mostly inhabited the middle class. The main road is in the form 'U' whose size is larger than the roads that use a name other struggle leaders like Augusto Sandino, Steve Biko, Chez Geuvara, Agostinho Neto.

Venlo
South Holland in Venlo, RA Kartinistraat shaped 'O' in the region Hagerhof, in the vicinity there are street names heroine Anne Frank and Mathilde Wibaut.

Amsterdam
Amsterdam, capital of the Netherlands, also have their names immortalized penjuang Javanese women's rights in the 17th century. Amsterdam region Zuidoost or better known as the Bijlmer, road Raden Kartini Adjeng complete written. All around are the names of women from around the world who have contributed in history: Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards.

Haarlem near Chris Soumokil
Most interesting to observe the location of the road Kartini in Haarlem. There Kartini road adjacent to the street Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir and straight through to the road Chris Soumokil second president of RMS (Republic of South Maluku.)